Reporter l Arief Pramono

mTV Jateng l Kudus
Kenaikan harga elpiji non subsidi 5,5 Kg dan 12 Kg dikeluhkan para penjual eceran di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Pasalnya kondisi tersebut bakal berpengaruh terhadap penjualan. Harga gas elpiji non subsidi diketahui kembali naik per 10 Juli 2022 lalu.

Seperti yang dirasakan oleh Samsul Falak, salah satu penjual eceran gas elpiji non subsidi di Desa Mlati Norowito, Kudus, Rabu 20 Juli 2022. Menurutnya, kenaikan harga gas elpiji non subsidi terlalu cepat. Sebab sejak Januari hingga sekarang, gas elpiji non subsidi ukuran 5,5 Kg dan 12 Kg telah naik sebanyak tiga kali.

Akibat kenaikan yang terjadi, kata Falak, penjualan pun menjadi menurun. Dari biasanya per satu Minggu penjualan 20 tabung gas elpiji 5,5 Kg dan 12 Kg, kini bahkan belum laku sama sekali.

Samsul menilai, naiknya harga elpiji non subsidi tersebut membuat konsumen kemungkinan beralih mengunakan elpiji 3 Kg yang lebih murah. Sementara terkait dengan pasokan dari agen, saat ini masih lancar.

Penjual eceran gas lpg nonsubsidi berharap, pemerintah memikirkan ulang kenaikan harga gas elpiji non subsidi. Sebab dikhawatirkan konsumen yang beralih mengunakan elpiji 3 Kg dan akibatkan terjadi kelangkaan.(*)