mTV Jateng l Kota Pekalongan
Teknik Ecoprint memang belum begitu populer untuk digunakan sebagai teknik mewarnai motif batik. Namun faktanya, teknik pewarnaan memakai daun dan bunga-bungaan ini, jauh lebih ramah lingkungan. Hal itu jika dibandingkan penggunaan obat pewarna buatan, yang sering dijumpai di tempat pembuatan kain batik.
Wiwin, salah satu pengajar di Sanggar Kegiatan Belajar Batik Kota Pekalongan mengakui, teknik pewarnaan dengan pemanfaatan dedauanan, terbukti bisa mengurangi dampak buruk penggunaan obat senyawa kimia pada obat batik. Sebab dedaunan tidak mengandung limbah berbahaya yang dapat mencemari air.
Membatik dengan teknik ecoprint, kata Wiwin, tidak butuh banyak air seperti halnya teknik konvensional yang harus melewati beberapa proses. Cukup dengan menggunakan tawas yang dilarutkan dalam air jadilah batik ecoprint yang ramah lingkungan(*)
Reporter l Saiful Ibad
Editor l Arief Pramono